Senin, 14 Juni 2010

Penjual Kue & Aparat Kepolisian

Kejadian ini sudah lama terjadi saat penulis dengan teman melakukan PRAKERIN di sebuah lembaga pelatihan di kota Malang, Jawa Timur. Pada hari itu penulis menemani teman ke sebuah Polsek di daerah terminal sentral Arjosari untuk meminta surat keterangan kehilangan dari Kepolisian, karena pada saat itu dompet teman penulis tercecer di daerah dekat sana. Maklum semua surat berharga teman penulis ada di dalam dompet tersebut, jadi mau tidak mau harus meminta surat keterangan dari Kepolisian. Terlebih lagi saat itu kami berada jauh dari kampung halaman, pokonya teman penulis saat itu stress berat hehehehe.

Sesampainya di Polsek, kami pun di sambut salah seorang Polisi yang sedang piket di depan. Setelah kami menyampaikan maksud dan tujuan kami datang kesana, Pak Polisi tersebut menyuruh kami menunggu di kursi tamu Polsek tersebut. Dan tidak lama teman saya pun di suruh masuk kedalam ruang pelayanan Kapolsek tadi. Penulis tidak ikut kedalam karena hanya yang jadi korban saja yang di investigasi.

Sambil menunggu sohib di investigasi (hehehe) penulis nyantai aja di kursi tamu, sambil denger para Pak Polisi ngobrol :D. Tidak lama kemudian datang seorang gadis, kalau penulis perkirakan sich umurya kira-kira 22 tahunan, (waktu itu sich penulis masih SMK coba kalo umurnya kaya sekarang ta’ak ajak kenalan ahahahahaha). Para Polisi tadi sejenak terdiam melihat kehadiran gadis tersebut, karena parasnya sich lumayan hehehe.

Dan ternyata, gadis tadi adalah seorang penjual kue basah. Gak tau kue basah yaa? itu loo yang habis di cemplungin ke air, hehehehe. Kue basah itu terdiri dari : Lumpia, tahu isi, arem-arem dll lah pokoknya. Setelah menyapa orang-orang yang ada di Polisi tersebut, tanpa basa-basi gadis itu langsung menawarkan jualannya. Dengan lantangnya seperti seorang presenter berita sepak bola (hahaha) gadis itu pun mulai bicara “Permisi bapak-bapak semua, saya mau menawarkan jualan saya, disini ada lumpia, tahu isi, arem-arem dan aneka gorengan. Lumpia saya beda dengan lumpia yang lain karena dibuat dengan minyak khusus (penulis juga ga ngerti maksud si penjual hehehe) serta mempunyai cita rasa yang sangat lezat (biasa promo marketing hehehe) dan lumpia ini juga mempunyai banyak isi, mulai dari daging, sayur, hati dll. Terimakasih, ada yang mau beli ?” Sejenak semua orang di dalam Polsek tadi takjub melihat gadis tersebut, dan semua bingung kok ini orang maen nyerocos aja yah hahahaha. Para Polisi tersebut pun langsung menertawakan gadis tersebut, sambil tertawa terpingkal-pingkal salah seorang dari mereka berkata “Wah, ini makan kesukaan kamu Cukk”. Dan perkataan tersebut di sambut tawa oleh teman-temannya yang lain. Kemudian Polisi yang lain bertanya kepada gadis tadi, “Ada yang rasa ikan asin dek ?” sembari tertawa dan diikuti teman-temannya.

Pada saat itu wajah sang gadis terlihat malu, marah, kesal, sedih semua bercampur jadi satu saat di tertawakan oleh para Polisi tadi. Penulis pun pada saat itu bertanya dalam hati, beginikah seorang Polisi Negara ini, seperti itukah kelakuan seorang abdi masyarakat, bukannya melindungi masyarakat tapi malah melecehkan rakyat. Pada saat itu penulis gak habis piker sama para anggota militer Negara ini. Teman penulis pun ternyata melihat dan berfikiran sama dengan penulis.

Sang gadis pun mengucapkan terima kasih dan pergi dari hiruk pikuk tertawaan para Polisi tadi. Dan kebetulan urusan kami juga sudah selesai, penulis tatap satu persatu wajah para Polisi tadi dan para Polisi membalas tatapan sinis penulis. Kami pun pergi dari Kantor tersebut dengan perasaan iba, penulis tatap wajah gadis tadi. Terlihat wajah yang lelah sebagai seorang penjual Kue keliling, penulis pun menatap dalam wajah gadis tersebut seraya berjalan pulang kembali ke kantor tempat PRAKERIN. Dan di jalan menuju pulang kami pun membicarakan kejadian menyedihkan tadi, SEORANG PELINDUNG MASYARAKAT MALAH MELECEHKAN MASYARAKATNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar